Thursday 30 August 2007

Friday, August 31th 2007


Seperti biasa, hari jumat adalah hari yang di nanti-nanti. Hari terakhir bekerja menjelang weekend. Buat aku hari jumat malah lebih banyak aktivitas yang akan dikerjakan. Tetapi kebanyakan justru aktivitas yang tidak berhubungan dengan pekerjaan kantor.

Kalau tangal 4-5 atau 8-10 tidak jatuh bertepatan di hari jumat, aku aman untuk melakukan kegiatan-kegiatan lain. Pekerjaanku sebagai staff di bagian IT Domestic Interconnect Billing antara lain bertanggung jawab atas proses reporting. Mulai dari eksekusi script query seluruh report, pembuatan berita acara pengiriman dan memastikan report-report tersebut terkirim sesuai schedule ke bagian-bagian yang membutuhkan, yaitu tanggal 5 untuk reporting normal, dan tanggal 10 untuk Late Reporting. Report-report tersebut diantaranya report SOKI dikirim ke bagian Wholesale untuk dilakukan analisa traffic, report SAP ke bagian Finance, report Rekonsile CDR Log ke bagian Revenue Assurance disamping mengontrol pengiriman file-file CDR Log supaya stabil tentunya, lalu juga Daily Traffic Report yang harus di sediakan tiap pekan dan Daily Reporting yang harus di sedikan untuk bagian manajemen Domestic Interconect Billing. Disamping bertanggung jawab atas proses reporting, tugas lainnya antara lain menyediakan data detail volume compare jika sewaktu-waktu ada permintaan dari wholesale untuk di gunakan sebagai analisa jika terjadi ketidak seimbangan data traffic dari operator lawan. Dan aku juga bertanggung jawab atas penyediaan data ware house inbill setiap bulannya, yang harus dieksekusi per 5 hari sekali.

Kok jadi cerita kerjaan ya…. Mungkin yang baca juga BT kali ya.. Jobs aku kelihatan seperti padat ya..?? tapi sebenarnya aku merasa sangat santai kok bekerja di sini. Malah dari 4 tempat kerja yang sudah pernah aku jajahi sejak lulus kuliah dulu, di Indosat lah yang paling santai.. Bisa di katakan di sini kita hanya menjalankan operasional dan pengontrolan sistem Billing saja yang sudah berjalan secara otomatis, nah kita-kita hanya mengerjakan tugas-tugas rutin bulanan atau mingguan yang tidak setiap hari pasti selalu ada. Dan kita pun tidak bekerja sendirian, untuk di Domestic Interconnect Billing sendiri team kami terdiri dari 4 orang.

Hari jumat bagiku, harus bangun lebih pagi dan pulang lebih malam.. Contoh hari ini, aku tadi pagi bangun jam 5 kurang , lalu sholat, mandi, bersiap-siap dan jam ½ 6 lebih aku harus berangkat dari rumah supaya bisa mengejar jam 7 sudah sampai dikantor. Maklum jarak dari rumah ke kantorku di Medan Merdeka Barat cukup jauh, dalam kondisi macet atau dalam kondisi jam padat penumpang busway, bisa-bisa di tempuh dalam waktu 2,5 jam. Alhamdulillah karena aku berangkat pagi, busway sangat lancar, tak ada antri sama sekali. Karena kalau kita agak kesiangan sedikit saja misal sampai di halte busway Ragunan jam 6.30-an… wuihhh antrian bisa mencapai 15 meter, sampai-sampai keluar jauh dari pintu loket. Antrian penumpang semakin panjang tetapi bus belum ada yang datang, bisa-bisa harus ngantri ½ jam lagi sampai dapat giliran naik bus nya.

Sampai di kantor jam 7 kurang 5 menit, sampai di mejaku, aku langsung menghidupkan komputer, kemudian bersiap-siap ganti baju training dan kaos untuk senam di halaman depan kantor. Badanku sudah agak ngak enak, 3 hari ini kalau tidur terasa pegal-pegal dan sesak di dada, aku kira mungkin karena aku kurang olah raga karena sebagian besar aktivitasku setiap harinya tidak memerlukan banyak gerakan, hanya duduk di depan komputer saja dari pagi sampai sore. Aku hanya senam 1 kali dalam seminggu. Sebenarnya ada fasilitas fitness di lantai 24, dan juga disana ada jadwal rutin aerobic dan yoga, yang entah ada berapa kali dalam seminggu, tetapi aku malas, repot karena suka bentrok kalau ada request-request pekerjaan, lagipula aku malas kalau harus ganti-ganti baju dan mandi lagi. Cukup hari jumat saja.. Kalau olah raga di rumah pun aku juga malas, karena di lingkungan rumahku sepi tidak ada temannya… Kalau mau lari pagi sendirian BT banget kali yeee….

Sayang sekali tadi si instruktur senamnya tidak datang, hmmm… tumben nih….. akhirnya senam dipandu oleh salah seorang teman kami. Jadi agak BT sih… tidak sesemangat seperti biasanya. Senam selesai jam 8, lebih cepat dari biasanya karena tidak ada instruktur. Ehhh…. Mau menuju masuk ke dalam kantor, langsung ditarik teman-teman di ajak ke monas, yang tinggal nyebrang di depan kantor, untuk jadi supporter pertandingan semi final sepak bola Indosat dalam rangka 17-an kemarin. Kebetulan hari ini yang bertanding adalah dari team kami IT melawan Team dari divisi Properti.

Yaaah…. Team IT kalah dengan total gol 2 : 3, padahal kami para supporter sudah semangat banget bela-belain berpanas-panasan datang ke halaman monas. Team IT yang kebanyakan cowoknya kecil-kecil melawan team Properti yang kebanyakan bapak-bapak bertubuh besar, sangar-sangar pula tampangnya. Sedikit keributan terjadi ketika team properti tidak terima team IT menendang gol dengan mengenai tiang gawang yang hanya terbuat dari batangan peralon yang di susun kotak itu, hingga gawangnya ambruk.

Jam 10 pertandingan selesai, kami ramai-ramai kembali ke kantor. Aduh gerah… panas… Langsung saja setiba di meja, aku ngecek YM sebentar kalau-kalau ada yang masuk… eh bener, si Hilza teman sekelas waktu kuliah dulu menanyakan nanti jadi atau tidak ngaji ke masjid sunda kelapa. Tidak lama setelah itu, langsung aku ke kamar mandi untuk bersih-bersih badan, ganti baju, dan mencuci muka. Jumat ini aku memakai celana jeans biru, kemeja unggu dengan jilbab bermotif berwarna senada.

Aku kembali ke mejaku, duduk santai untuk memulai pekerjaan. Aku mengecek email kantor. Yup… cuma ada 1 request konfirmasi dari salah seorang teamku kalau file CDR recon masih banyak yang bolong ada yang belum terkirim dari tanggal 23 Agustus. Langsung aku jalankan Apache Web Server, terus aku eksekusi query recon file CDR, langsung blash… blash… blash… Query dalam 2 menit selesai, dapatlah aku list-list file CDR yang kurang tersebut, lalu ku convert ke file excel, kemudian aku send ke bagian mediasi mohon untuk segera di kirimkan file-file yang kurang tersebut. Sambil menunggu akhirnya memulailah aku menulis blog ini. ½ jam kemudian balasan email ku tadi masuk.

“Dear Mbak Rini,”
“Berikut saya kirimkan Log file-file yang diminta. Untuk Log file tanggal 31 akan di kirimkan besok secara otomatis”.

“OK” dalam hatiku.

Apalagi nih…?? ya lanjut nulis blognya dech… List file yang sudah dikirim ke email ?? Gampang… nanti aku tinggal teriak saja ke Ardian yang posisi mejanya di depanku, dia salah satu dari teamku juga. “An… Imelnya si Dadang udah masuk tuh, di loading dong log-log filenya”, dan dia biasanya langsung jawab : “OK Rin, kalau udah aku load, nanti di cek ya..?”, langsung aku jawab : “sippp !!!”

Apalagi nih…?? Ya udah deh lanjut nulis blognya. Tiba-tiba ada email masuk lagi tentang pengiriman SAP Report sementara. Aku baca sekilas aja, “Oh… hanya konfirmasi saja isinya” dalam batinku. Beberapa menit kemudian ketika aku lagi asyik menulis, mas Dedy ujug-ujug datang ke mejaku.

“Rin, udah baca emailku?”

“Iya mas “

“Aku udah konfirmasi ke Pak Helmy, karena tgl 1 & 2 jatuh di hari sabtu minggu, jadi pengiriman SAP nya hari senin siang, nanti kamu eksekusi aja querynya senin pagi”

“OK” jawabku sambil mengacungkan jempol.

Mas Dedy kembali lagi ke mejanya. Aku melanjutkan menulis blog ini…. Eh… si Windu, adik kelasku di stt telkom menelpon.

“Mbak rin, nanti ikut ngaji kan di sunda kelapa?? “ tanyanya

“Iya.. iya.. waduh semangat banget sich… mentang-mentang tema nya begituan”

“Hahahaha…. Iya dong. Nanti langsung ketemuan disana aja ya mbak.. “

Eh tidak lama kemudian si Ely nge-YM-in.

“Mbak Rin, ntar ngaji ya…?? Kita berangkat bareng aja dari kantor jam 5-an, OK ??”

“OK, nanti kabar-kabari lagi ya kalau mau jalan ?” jawabku

Ely adalah juga adik kelasku di stt telkom yang bekerja di Depkominfo, yang kebetulan berkantor persis di seberang jalan sebelah kantorku.

Waduh… semangat banget sih… para jomblo-jomblo muda ini, mentang-mentang temanya “ Ketika Pinangan itu Tiba” Hahahaha….. Ustad pembicaranya si Aa Hadi suaminya Cece Kirani. Memang enak sich… lucu banget ustad itu… Kemarin dia juga sudah pernah mengisi kajian sebelumnya yang temanya “Ikhtiar Mencari Jodoh”.

Wah pulang malam banget nih nanti, bisa-bisa jam ½ 10-an malam baru sampai rumah, sama seperti kemarin-kemarin kalau pas ada pengajian seperti ini. Acara selesai jam 8.30, jalan kaki 10 menit ramai-ramai menuju ke halte Halimun, menunggu busway terakhir.

Upss… btw sudah jam 1 nich, sampai disini saja lah, kegiatan sehari-hari sih kalau mau di tulis ya panjang banget jadinya, nanti yang baca juga bosen. Ya ngak..??

Wednesday 29 August 2007

Rayuan Maut


Anda seorang wanita ? Apa yang anda rasakan ketika di rayu dengan kata-kata cinta atau pujian oleh seorang laki-laki ? Klepek-klepek GR ? Itu normal kok, apalagi kalau yang merayu adalah laki-laki yang kita suka atau yang kita cintai.. bisa-bisa.. Ngak kuaaaaattttttttt !!!!

Saat ini saya masih sendiri, belum ada kekasih atau suami. Kenal dengan beberapa teman laki-laki, ada yang sudah menikah, ada yang jomblo atau yang sudah punya pacar.. Saya termasuk orang yang hangat, ramah, perhatian dan romantis dalam bergaul (sekali-kali narsis gak papa kan.. :p ). Kalau tidak percaya, silahkan cek dech kebeberapa teman saya baik laki-laki atau wanita.. dalam hubungan persahabatan kata-kata indah dan pujian yang hangat tak pernah luput dari ucapan saya seperti kata sayang, honey, miss u, kangen, kamu ganteng, manis, kamu cantik, kecuali love u tidak pernah saya ucapkan duluan !!!

Kata-kata itu sebenarnya tulus keluar dari bibir saya, saya ingin sahabat saya merasa nyaman, hangat, dan merasa di sayang sebagai teman saya. Alhamdulillah sampai saat ini belum ada yang GR-GR banget kali yaa… lagipula saya juga tau diri dong, siapa-siapa saja yang ‘aman’ untuk bisa saya perlakukan seperti itu.. Untuk seorang laki-laki yang cool, serius, yang bagi dia setiap kata-kata ganjil pasti memiliki makna… Upps.. Engak dong !!! Bisa-bisa malah disalah artikan, akibatnya bisa-bisa dia kabur atau malah makin cinta dengan saya..

Kebiasaan-kebiasaan berkata manis seperti ini lama-lama membuat saya semakin tidak peka dan semakin kebal dengan rayuan. Apalagi dengan rayuan gombal dari laki-laki yang tidak kita suka.. Ngak mempan…!!! Ngak mempan…!!! Begitu balas saya sambil di bawa becanda.. Nah supaya kita ngak jadi GR beneran gimana?? Ya…. Dibalas saja lagi, kita rayu balik dengan kegombalan yang sama… Gampang kok, wong cuma ngomong gombal doang…. Hehehehehe….

Jadi terlintas kembali beberapa rayuan kata-kata cinta (mungkin tanpa makna ) dari 2 teman saya kemarin..

T : “I miss u.. last night i saw a dream with u”
T : “I saw that we r walking alone a sea beach with our kids arround us… hahahahaha “
R : “hahaha.... do u like kids ??”
T : “sure, u? “
R : “me too... “
T : “I really miss u”
T : “I love u really sooooo much”
R : “really ??”
R : “hmm... come here... visiting indonesia...”
T : “if i go there really i will stay with u ?”
R : “yess... of course”
T : “I will love u whole night taking u within my wide chest”
T : “everyday i pray to Allah plz give my heart with me”
T : “I want to kiss my heart deeply so that she dont want to leave me”
T : “I believe u will be most sweet gal ever”
T : “u r really my dream”
T : “I really love u”
R : “me too... love u soo much”
R : “dear... how about u'r lesson in islamic.. ??
T : “its going on in internet”
T : “i tried”
T : “but i want ur help”
R : “ok... I will help u”
R : “I suggest u to buy al qur'an in english version... to learn more about this religion, about god, and everytings about this life.....”
T : “ok i will try soon”

Kalau saya ingat percakapan beberapa hari yang lalu itu… kadang saya tertawa geli juga, kok begitu mudahnya ya bicara cinta… Asyik juga sebenarnya bisa mengekspresikan apa-apa yang kita rasakan sebagai respon dari pernyataan-pernyataan hangat penuh cinta dari seseorang.. Saya tidak pernah GR, saya hanya merespon kata-kata cintanya yang entah bagi dia serius atau cuma ngemeng doang.. yang kebetulan dia adalah seorang ‘a non-religion handsome young doctor’.. So.. ngak masalah… bagaimana kelanjutan cerita perkenalan saya dengan dia, itu sih urusan nanti... Ngak usah dipikirin..

Satu lagi rayuan maut yang mungkin bisa menyentuh asa..

“Rin wajah kamu dengan balutan jilbab rasanya terus melekat di alam bawah sadarku. ingin rasanya aku hidup denganmu “

“aku bisa saja merubah sejarah hidupku, mencerai istriku... menjual rumah dan mobilku... dan lari ke jakarta... tuk hidup bersamamu.... kalau kamu bersedia menerimaku “

“aku jamin kamu bisa seperti mereka .. andai saja... kamu siap memilih jalan hidup seperti yg mereka pilih..”

“sayangnya kamu gak mau kan?“

Gedubrak..!!! Hehehe…... Saya jadi teringat ceritanya Koes Hendratmo dan Siti Nurhaliza (Maklum kadang suka nonton gosip). Rumah tangga yang sudah tak rukun lagi, akhirnya si suami mencari wanita lain yang lebih muda, yang dia berharap bisa lebih memberikan kebahagiaan kalau hidup bersamanya. Akhirnya sang suami menceraikan istrinya dan tidak lama kemudian si suami menikah lagi dengan wanita kekasihnya itu, seperti Koes Hendratmo (63 & 38 th) dan Datuk Khalid Muhamad Jiwa suami Siti (47 & 27 th). Bedanya kalau saya bukan selebritis.. Hehehehe….

Dalam hati, saya berusaha : No Comment !!! Saya tidak GR, hanya sangat disayangkan sekali, kalau misalnya skenario hidup saya akan mirip dengan kedua kasus selebritis di atas.

Tanpa melihat siapa laki-laki yang berbicara dan apa kasusnya, kalau saya renungi kalimat diatas, saya bisa ter-enyuh juga. Saya melihat seorang laki-laki yang membutuhkan saya, jiwa kasih & penyayang saya muncul….

Andaikan kata-kata cinta itu keluar dari bibir laki-laki yang saya puja… waduh... bisa jadi, klepek-klepek juga saya…..Hehehehe... Tapi Saya berharap suatu saat akan ada kata-kata cinta lagi, tapi dari seseorang yang lebih ‘tepat’ untuk saya.. Insya Allah


NB : Pasti pada berspekulasi yang engak-engak nech yang pada baca... :D Tenang friends... I'm OK.. don't worry I'm complex person.. ;)

Monday 27 August 2007

Yang Cantik yang Beruntung


Pernah punya teman ngak, yang dulunya dia adalah seorang mahasiswi cantik, apalagi kalo dia juga pintar berprestasi plus sholehah lagi, tapi hidupnya saat ini biasa2 saja, atau bisa dibilang belum settle atau mungkin malah masih hidup 'susah'?

Saya ingin mengatakan "wanita-wanita yang cantik pada umumnya adalah orang yang beruntung". Terserah anda mau setuju atau tidak.. Kalau kita lihat-lihat diantara teman-teman wanita kita yang tergolong 'cantik', coba deh ada ngak yang 2 sampai 5 tahun setelah lulus kuliah nasibnya masih 'belum jelas'?

Memang pada kenyataannya dalam pergaulan hubungan antar manusia di manapun tempatnya baik itu di kampus, di tempat kerja, di fitness club dan perkumpulan-perkumpulan lainnya, orang-orang yang 'cantik' atau lebih menarik akan mendapatkan perhatian dan kesempatan yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang 'biasa-biasa' saja.

Sebagai contoh di dunia kampus, para mahasiswi-mahasiswi baru yang tergolong cantik langsung menjadi bidikan para kakak-kakak seniornya. Dan setelah lulus kuliah daripada pusing mencari pekerjaan, mendingan menikah dengan kakak senior tersayang, yang sudah punya penghasilan menunjang, dan orang tua juga ikut senang...

Kemudian kita lihat rata-rata 2 sampai 3 tahun kedepan hidupnya sudah relatif mapan. Dengan bersuamikan kakak senior pintar yang menembus perusahaan-perusahaan besar dengan jaminan masa depan yang menggiurkan.. Di usia yang bisa dibilang relatif masih muda sudah menikmati 'kemapanan' bersama sang suami tercinta.... sudah punya rumah bagus, mobil, dan fasilitas-fasilitas lainnya. Soal karir si wanita...?? Ah itu gampang, kalau suami sudah mapan kenapa harus susah-susah mencari pekerjaan?? Syukur-syukur kalau dia juga lancar dalam mendapatkan pekerjaan, kalau susah ya ngak usah di paksakan..

Nah sekarang kita lihat, bagaimana dengan wanita-wanita yang secara fisik tergolong yang 'biasa-biasa' saja apalagi bagi mereka yang memiliki tampang di bawah garis kemiskinan. Belum punya calon suami, dan setelah lulus kuliah harus mencari pekerjaan yang cukup sulit dan penuh persaingan. Setelah mendapat pekerjaan, tetapi karir yang sudah bertahun-tahun di jalaninya masih begitu-begitu saja dengan penghasilan yang pas-pasan. Masih agak beruntung bagi wanita-wanita yang lancar dalam pekerjaannya, setidaknya walaupun dia tidak cantik tapi bisa cukup bangga akan kemandiriannya sambil menikmati kesuksesan jenjang karirnya.

Kita ambil contoh cerita berikut :

Ada 2 orang sahabat wanita, sebut saja namanya si A dan si B. Keduanya sama-sama mahasiswi yang aktif di organisasi kampus, kedua-duanya pintar, dan sholehah. Tapi si A jauh lebih cantik daripada si B. Ada seorang mahasiswa senior berprestasi yang memiliki masa depan cerah, namanya si C ingin mencari calon istri, akhirnya dia melirik adik-adik kelasnya. Tentu saja si C akan memilih si A karena dia lebih menarik. Kalaupun seandainya si A dan si B ini tidak sama-sama cantik bisa jadi si C tidak akan memilih di antara mereka, tetapi akan mencari mahasiswi lain si D, si E atau yang lainnya yang juga cukup cantik atau menarik.

Nah ketika si C sudah merasa cukup mampu, akhirnya mereka menikah. Waktu terus berlalu si A dan si B tetap bersahabat baik.

Kita lihat di masa 2 atau 3 tahun kemudian kondisi masing-masing. Si A sudah menjadi ibu rumah tangga dari seorang suami yang mapan, dan mungkin juga sudah memiliki anak. Sementara si B bisa jadi masih sendiri karena belum menemukan jodohnya, dan masih menjalani karirnya yang berpenghasilan biasa-biasa saja (belum bisa beli mobil, rumah, paling banter punya hp terbaru, laptop sama DVD Player atau sejenisnya).

Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa semua wanita yang tidak cantik itu tidak beruntung. Tidak sedikit juga wanita-wanita yang kurang cantik mampu meraih kebahagiaan, sukses dalam rumah tangganya dan karirnya. Tetapi bedanya kalau bagi wanita biasa-biasa saja untuk mencapai ini semua harus memerlukan effort yang lebih besar lagi di banding dengan wanita cantik, karena bagi wanita cantik memperoleh keberuntungan ini dianggap sebagai nasib baik yang secara tidak di kejar sudah menghampiri mereka dengan sendirinya.

Nah, effort yang lebih besar yang harus dilakukan ini apa saja ? Sebagai contoh apabila dia ingin mendapatkan kekasih yang di idamkannya tentu dia harus memperjuangkannya dan mempertahankan hubungan tersebut, takut-takut sang kekasih pergi meninggalkannya karena beralih ke wanita yang lain yang bisa jadi lebih cantik darinya. Kalau bagi wanita cantik.. tenang saja sang laki-laki lah yang akan mempertahankan dia, kalaupun dia di tinggalkan.. wah masih banyak kesempatan kok, banyak laki-laki lain yang mau dengan dia..

Lalu untuk masalah karir dan jaminan masa depan. Laki-laki sukses dan kaya akan lebih memilih wanita-wanita cantik sebagai pendamping hidupnya. Jadi jangan khawatir bagi wanita cantik walaupun secara materi mereka tidak mampu berpenghasilan sendiri, tenang... kan bisa punya suami mapan yang lebih dari berkecukupan. Dalam persaingan untuk mendapatkan pekerjaanpun, terkadang si cantik yang lebih menarik akan mendapatkan kesempatan yang lebih di utamakan dibanding dengan yang kurang cantik. Disamping modal kemampuan akademik dan skill yang memadai tentunya.

Nah bagi wanita yang 'biasa-biasa' saja, beruntung kalau bernasib baik mendapatkan suami kaya. Mendapatkan laki-laki yang biasa-biasa saja juga sudah syukur. Untuk bisa hidup mapan dia harus berusaha lebih keras lagi, lebih banyak belajar, bekerja, berjuang terus dan terus demi jenjang karir yang akan dikejarnya. Dan tidak sedikit memang pada masa sekarang ini wanita-wanita hebat, cantik maupun tidak cantik yang sukses di dunia kerja.

Apa yang saya tulis ini hanya berdasarkan fenomena-fenomena umum yang saya amati terjadi di sekeliling kita. Dimana kita lihat wanita-wanita cantik, pintar berpendidikan apalagi plus sholehah jarang sekali yang bernasib kurang baik, karena lebih mendapatkan kesempatan yang lebih banyak daripada wanita yang kurang cantik apalagi yang buruk muka walaupun sama-sama pintar dan mungkin juga sholehah. Saya tidak men-generalisir bahwa wanita-wanita yang 'biasa-biasa' saja atau yang tidak cantik berarti hidup susah. Banyak juga dari mereka yang mau berusaha dan akhirnya bernasib baik.

Dalam kurun waktu dan usia yang relatif sama kondisi si cantik dan si kurang cantik pada umumnya berbeda. Si cantik sudah lebih mapan dan menikmati hidup enak bersama keluarganya. Sementara si kurang cantik masih harus terus berjuang dalam menapaki hidupnya, entah berjuang dalam mengejar karirnya ataupun berjuang dalam mendapatkan jodohnya. Sekalipun perjuangannya akhirnya mencapai garis finish, bisa jadi sudah tua tapi pekerjaan masih begini-begini saja, atau sudah menikahnya telat..... eeeh dapat laki-laki yang 'biasa-biasa' saja pula...

Kata 'cantik' yang saya maksudkan di sini adalah cantik secara mutlak. Dalam arti secara di sadari semua orang akan sepakat bahwa wanita itu memang 'cantik', bukan cantik secara relatif. Karena kalau penilaian cantik secara relatif itu pasti sudah dipengaruhi oleh unsur-unsur lain, seperti kecocokan karakter, sifat baik buruk, standard selera masing-masing orang, kenyamanan, dan lain-lain, yang setiap orang pasti memiliki ukuran yang berbeda-beda.

Bagaimana menurut pendapat anda mengenai hal ini, setujukah anda ?? -(HN) -

Sunday 26 August 2007

Selingkuhnya Suami Sholeh

Kata 'selingkuh' mungkin sudah biasa terdengar di telingga kita, terutama di kalangan para selebritis, pejabat pemerintahan atau organisasi besar, atau kalangan orang-orang kaya. Tapi ternyata juga tidak sedikit kemungkinan terjadi di kalangan pasangan-pasangan orang biasa..

Saya jadi teringat percakapan saya melalui YM kira-kira sebulan yang lalu dengan salah seorang sahabat dekat saya seorang umahat muda 26 tahun berputra 3.

N : "Aku baru baca cerpen Catatan Hati seorang istri punya nya Asma Nadia"
N : "Aku rekomen utk kamu baca dech"
N : "itu based on kisah nyata"
N : "byk ttg perselinguhan dan ketidaksetiaan lelaki"
N : "haha... ntar lu jd takut kawin dech"
R : "Ooo... jd biasanya apa tuh yg menyebabkan laki2 bs selingkuh & tdak setia...."
N : " ya macem2 lah, tapi cerita yg paling menghentak aku"
R : "Apa tuh"
N : "ttg akhwat-ikhwan yg dah nikah selama 15 thn, anak 4"
N : "suami rajin ibadah, tahajud"
N : "ma'tsurot"
N : "pokoke ga berubah deh dari semasa jd aktifis dulu"
R : "trs.. "
N : "si istri beranggapan bhw HP suami itu brg pribadi jd ga pernah periksa2"
N : "ternyata suatu hr hp si Istri hilang"
N : "dan dia mau liat no beberapa teman untuk diinput ke hpnya yg br"
N : "ternyata ada sms mesra suaminya"
N : "selingkuhnya ga fisikal sih"
R : "wow..."
N : "cuma sayang2an di SMS"
N : "mnrt kamu itu selingkuh ga?"
N : "selama 3 thn br ketauan"
R : "itu selingkuh kecil"
R : "sayang2an nya seperti sayang2an ke org yg di cintai atau sayang2an biasa kyk ke tmn2 biasa?"
N : "suaminya tipe ikhwan serius gitu"
N : "ya spt syg2an ke some one special"
R : "siapa tau dia di ktr lingkungan org2 yg gaul gitu.... trs membuat dia jd agak berubah kalo bergaul ma tmn2 luar nya itu.... sementara si istri di rumah tipe wanita yg cool, sampai buka2 hp suaminya aja ngak mau.... dan kurang romantis ma suaminya...."
R : "tp cuma sampai di situ aja ya? gak sampai pny hubungan serius sama wanita lain.."
N : "kl mnrt kamu itu selingkuh bukan?"
R : "tp kalo seorang ikhwan yg paham agama.... kalo dia bs begitu jg.... knapa ya?"
N : "kt suaminya dia kasihan sama akhwat itu"
R : "kasian sama akhwat pacarnya itu ??"
N : "iya"
N : "akhir cerita si istri pulang ke rmh ortunya udah 6 bln"
R : "wow... mungkn istrinya shock gak nyangka suaminya begitu"

Dan bla bla bla... kami masih melanjutkan perbincangan tentang fenomena perselingkuhan yang akhir-akhir ini sering terdengar di kalangan orang-orang dekat.

Sebagai seorang muslimah awam apalagi bagi seorang yang pernah atau biasa bergabung di aktivitas-aktivitas dakwah, yang begitu paham agamanya, mungkin saja cerita di atas akan membuat kita terhentak kaget, mengapa hal tersebut bisa terjadi. Mereka tidak pernah membayangkan kalau suami-suami mereka akan berbuat seperti itu, walaupun hanya sekedar sms-sms mesra dengan wanita lain. Karena mereka juga yakin kalau suaminya adalah seorang yang cukup sholeh, dan tidak akan berbuat hal yang demikian.

Saya sudah beberapa tahun bekerja diluar dan bertemu dengan berbagai kalangan orang. Fenomena selingkuh bukanlah hal yang asing terdengar di telinga saya. Bahkan banyak juga terjadi di beberapa laki-laki yang sampai-sampai memiliki istri siri, karena takut tidak mendapatkan ijin menikah lagi dari istri pertamanya.

Tetapi sebelum ini saya tidak pernah membayangkan sedikitpun kasus perselingkuhan yang terjadi pada orang-orang sholeh apalagi kalau dia aktivis dakwah. Betapa kecewanya sang istri ketika mengetahui kalau si suami mencintai wanita lain, seperti cerita di atas ketika sang istri membaca sms-sms mesra suaminya dengan perempuan lain.

Nah, skandal di atas hanya sebatas sms-sms saja lho !!! Tapi pernahkan anda membayangkan seorang suami sholeh, yang mungkin juga aktivis dakwah mencumbu mesra wanita lain di luar sana !!?? Seorang suami yang sholeh memeluk, membelai, mencium, atau bahkan meniduri wanita lain di luar sana !!?? Mungkin bisa saja wanita lain itu lebih muda, lebih cantik, atau lebih menyenangkan.. Naudzubillah mindzalik... Apakah anda percaya kalau fenomena tersebut bisa jadi memang ada ?

Anda bisa bayangkan, terutama wahai para istri.. Betapa hancur dan sakitnya hati mereka mengetahui laki-laki sholeh pendamping hidupnya melakukan hal sekeji itu..

Lantas apa yang menyebabkan seorang suami dengan tampilan sholeh, bijaksana, penyayang, tampan mempesona dapat berbuat seperti itu ?? Karena ketidak puasan ?? Atau memang karena sang laki-laki yang suka ber-kostum ganda ??

Saya jadi teringat dengan kata-kata sahabat saya ini dalam obrolan lain keesokan harinya.

R : "hati2 nanti dengan suamimu... kalo mengalami kejenuhan dg rumah tangganya pas lg masa2 puber ke-2 di usia 40-an"
N : "iya lah"
N : "pasti memang nanti ada masanya jenuh"
N : "mdh2an saat itu aku nya juga udah siap"
N : "aku udah sering mikir kok"
N : "emang kl laki2 byk duitnya bisa apa aja"
N : "yg jd kontrol cuma iman doang"
N : "kl imannya ga bener ya susah"
N : "sesuka suka hatinya mempermainkan wanita"

"Hanya keimanan lah yang dapat membentengi diri seseorang untuk melakukan tindakan-tindakan keji". Kalimat sejenis tersebut sudah sering kali kita dengar di berbagai kesempatan. Tapi apakah benteng keimanan yang mapan masih bisa terdobrak karena tidakpuasan terhadap beberapa hal dalam hidup ini..?? Termasuk ketidakpuasan terhadap istri.. Wallahu a'lam bi showab..

Friday 24 August 2007

My Cyberfriend 'JS' Part 2

Ok lets continue the story about my cyber friend “JS”.

Saya masih ingat betul, awal-awal menyapa JS pertama kali sekitar tgl 20-an Nov 2006, itu bersamaan dgn kurang lbh 4 hr sebelum saya mulai masuk bekerja di ktr saya yg sekarang ini. nge-add YM-ID nya sich udah 3 bulan sebelumnya, tp msh malas utk menyapa, walaupun dia sering terlihat OL, lgpl dia jg ga mencoba nyapa saya duluan kok..

Kalau saya boleh jujur, ketertarikan saya utk mengenal JS, berawal dr sengaja men-search keyword ” *r**s**n ” di FS dengan maksud ingin punya kenalan teman yg bekerja di p****aha*n tsb…(balik-balik lagi, intinya ingin mencari info ….. lah) selain ……..

Awal percakapan biasa saja, msh yg standart2 aja. Yang saya tangkap menurut saya ”orang maya” ini cukup ramah, banyak bicara juga, suka ngobrol kyk saya , dan asyik juga lama-lama.. karena kalo sama org yg agak pendiam, biasanya saya ngak bertahan lama utk ber-chating2 ria dengan nya.

Di hari-hari berikutnya dia sepertinya agak ber”beda” dr org2 “maya” pada umumnya yg pernah saya knl.. JS lbh suka ceplas-ceplos dan suka ngomong “ngawur”. Tapi entahlah, apakah itu karakter asli dia (yang mungkin sebenernya memang agak “nakal”), atau hanyalah sisi “palsu” lain dr pribadinya.. Karena biasanya org yg baru kenal saya, jarang sekali yang berani macam-macam atau bicara “saru”.

Saya sendiri adalah tipe org yang selalu welcome,dan selalu positive thinking kalo menghadapi tipe org kyk apapun, asal jangan sampai merugikan/menyakitkan saja… wah ati2.. saya org nya pendendam lho..hehehehe… :D Saya menganggap pada dasarnya org itu sama aja, memiliki diri aslinya yg sebenernya dia itu org “baik2″ aja, dan jg mempunyai karakter lain yg kadang tampil dengan sisi yg berbeda sekali atau bisa di bilang “engak lumrah”.. walaupun itu dilakukan dengan kesadaran penuh, dan benar2 keluar dr hatinya..

Bahkan saya juga pernah menghadapi org “gila” yg jauh lbh ngak lumrah dr si “JS” ini.. Malah dulu lbh gak jelas lagi, kira2 2th-an yg lalu, saya blm suka chatting, karena ktr saya pd saat itu ngak ada internetnya, dan tentunya saya gak pny tmn2 maya. Ada org yg suka telp2 dengan no yg berganti-ganti, dan yg ini lbh “parah” tp sampai saat ini pun saya ngak pernah tau siapa dia. Tp alhamdulillah sekarang ngak ada lagi, saya udah ganti nomor.

Yah… itulah kehidupan, banyak org2 “aneh” di luar sana yg mungkin sblmnya tidak kita sangka keberadaannya. Dan entah dr mn dia dpt no kita..

Tapi saya yakin 93% JS bukanlah org “aneh/gila” yang harus diwaspadai dan ditakuti.. Saya tau.. saya udah bbrp kali ngobrol2 sama dia by phone langsung..

Hingga saat saya posting blog ini, tak terasa sudah 9 bulan saya berteman maya dengannya. Yang pasti suatu saat nanti pasti saya akan bertemu dengannya.. Insya Allah.. Kita tunggu saja nanti.

My Cyberfriend 'JS' Part 1


Saya mau cerita tentang “teman maya” saya. Sebenarnya saya bukanlah orang yang freak banget berkelana di internet, dan mendapat byk teman bahkan jadi populer profile nya di dunia maya tersebut. Tidak terlalu banyak teman maya yang pernah saya punya… Rata-rata semuanya hanya “maya” saja…

Pernah kopdar pun ya.. hanya bbrp teman saja (kalo ga salah tidak lbh dari 5 org kali yah, ini terhitung sejak msh kuliah th 99-an lho ya…) beberapa sama org2 yg ada hubungan kesamaan lah dengan saya, misalnya ternyata kita satu kampus, atau ternyata kita pnya teman2 yg sama juga. awalnya juga dadakan cuma iseng2 aja, pas pengen kemana gitu…. eh dia si “cyber friend” tersebut mau nemenin…. Kan lumayan ada yg nganterin, dan ada yang bayarin atau men-traktir gitu lho… Hahahaha…. Ngak ding…!!! bukan begitu kok maksudnya…

Bukannya saya takut lho, ketemuan sama orang yang sebelumnya kita gak pernah kenal di dunia real.. saya termasuk orang yang cukup PD sebenarnya….ramah, dan menyenangkan kalo ketemu sama orang asing (PD banget sich yah) Biar lebih percaya mending tanya aja sama org2 yang pernah blind date sama saya dech…. Cuma kalo sekarang saya suka malas aja just for meeting a new person we haven’t met before, making a short friendship… habis itu sudah!!! Itu mah dulu kali ya,,, pas kita masih baru seneng2nya gaul di internet..

Memang enak sich, kalo kita pnya byk teman…. tp memang semakin bertambahnya usia, terkadang makin malas kita terlalu byk main atau gaul lah.. apalagi kalo tidak ada tujuan tertentu, Ini akan kelihatan seperti buang2 duit atau buang2 waktu aja… Padahal msh ada kerjaan/kegiatan2 lain yg harus di kerjain… gitu lho, drpd cuma main-main keluyuran yang gak jelas, ketemu sama orang-orang yang gak jelas.. dan malah bikin capek and pegel2 aja karena kebanyakan main/jalan….

Yah, begitulah makanya saya ngak terlalu pny banyak pengalaman yg lbh seru lagi, dalam urusan “teman maya” dan “blind date” kali ya..

Keberadaan teman itu begitu berarti, apalagi kalo dia akhirnya sering hadir dalam hari-hari kita. Tiba-tiba hampir tiap hari, kita jd sering ngobrol sama dia. Dan akhirnya kehadiran dia begitu terasa di hati kita… Ini mah benih-benih jatuh cinta kaleee yach…

Akan tetapi seiring dengan perjalanan sang waktu, tiba-tiba kedekatan itu memudar, bisa jadi karena bosan, atau karena kesibukan masing2, atau karena udah lupa, akhirnya kita semakin jarang ngobrol, ngak pernah sms lagi kalo ngak butuh2 amat, dll, sampai akhirnya gak pernah komunikasi lagi.. dan akhirnya kehilangan jejak no HP nya yg baru.. Atau ada juga, yg punya teman maya tapi akhirnya putus komunikasi sebelum sempat ketemuan..ya karena bosen juga kali ya… Akan sangat menyakitkan sekali di hati kita akhirnya kehilangan “rasa dekat” itu… walaupun hanya sebagai teman, walaupun belum sampai jatuh cinta padanya.. kan jatuh cinta ngak dilarang, ya ngak.. ?? apalagi sama teman sendiri.. “Embat aja” begitu kata salah seorang teman saya…

“Cyber friend” “jarang sekali” dapat berubah menjadi “true forever real friend” . Benarkah itu ?? Maaf kalo bagi yang membaca ada yg kurang setuju. Tapi kan pernyataan ini hanya mewakili pengalaman pribadi saya aja.. yang blm seberapa ini..

Kenapa begitu ya, terkadang sebelum ketemuan begitu akrab di dunia cyber,, tapi setelah kopdar, eh malah menghilang dan lama-lama lupa dech… Begitu juga pengalaman beberapa tmn2 saya yg lain, bahkan ada jg yg pernah minta temenin saya mau kopdar sama teman maya nya… (ngak jentel dia, masa minta temenin saya… hahahaha) Trs bsk2nya saya tanya kbrnya, katanya gak pernah OL lagi dech… pdhl sebelumnya hampir tiap hari mereka chatting..

Atau…. aktivitas berkelana di dunia “maya”, mencari cyber friend.. kan sekarang udah byk tuh fasilitasnya ada friendster, multiply, dll. Dan akhirnya blind date, selama ini sangat ”identik” dengan urusan “cari jodoh” apalagi bagi org-org yang msh jomblo.. hahahaha… ya engak salah sich, tapi kalo itu mah utk cari jodoh kan, makanya ketika ketemuan sama si “cyber friend”, dan ternyata ngak sesuai harapan,, eh besoknya malas dech menyapa “dia” lagi. Atau paling hanya basa-basi aja..tidak seakrab sebelumnya,terus lama-lama menghilang dan lupa dech.. Tapi sepertinya…. begini nich, yang kebayakan terjadi di kalangan para “petualang cyber” ketika blind date dengan teman mayanya.. benar ga sich friends…?? Ayo siapa yg udah berpengalaman…??

Kalau boleh saya menebak-nebak nich, kayaknya tidak kurang dari 65% dari para petualang pencari teman maya yg berkelana di internet, terus akhirnya di “niatin” banget utk kopdar, itu sebenernya tidak jauh-jauh dari niatan untuk cari “pacar” atau “jodoh”. Bener ga sich?? Apalagi bagi para jomblowan atau jomblowati, lha wong yang udah punya pacar aja kadang-kadang juga masih begitu, dengan harapan bisa kenal sama org yg lebih bagus dari pacarnya saat ini… Memang jd di cap “tidak setia” dech, tp siapa yang melarang, “wajar aja kan kalo kita mencari yang terbaik..” begitu biasanya dalihnya.. Bener ga friends…??

Nah yang 35% lagi.. adalah punya teman maya, dengan tujuan hanya untuk sekedar teman ngobrol (lewat YM atau sejenisnya) di sela-sela rutinitas pekerjaan ktr.. atau kita cari kenalan org2 di internet karena kita sedang butuh info2 tertentu (kyk low kerja, sekolah,bisnis, dll ) yang akhirnya kita jd sering ngobrol sama dia, bahkan hampir tiap hari. Tapi kita tidak pernah “niatan” utk kopdar… Ya bisa jadi karena org yg bersangkutan sudah punya pasangan, dan msh ingin tetap setia, atau….dia sudah dapat melihat/menilai kalau ternyata kenalan maya nya tersebut bukanlah termasuk dalam kriteria pasangan dia (walaupun blm sampai ketemuan)… Ya akhirnya, gak perlu pake ketemu lah, cukup bersahabat di dunia maya saja..
Ok lah… kalo begitu kan akhirnya ya kembali ke diri kita masing-masing aja.. Apa niatnya ketika kita bertemu dengan si “cyber friend” tersebut…

Sebenernya saya jadi ingin menulis blog ini, juga disebabkan oleh seorang “cyberfriend” saya.. sebut saja namanya “JS” yang sampai saat ini belum pernah saya temui….Ya terserah dia dech, dia mau bilang saya penakut, cemen, beraninya cuma di chatting doank…dll, seperti yg sering dia bilang kalo saya ngak mau di ajak ketemuan… akhirnya dia malas dech, ngak mau ngajak saya ketemuan lagi…. Ya… up to him dech, tapi kan sebenernya saya ngak begitu (penakut, cemen, beraninya cuma di chatting doank…dll) bener ngak friends, hayooo siapa yg pernah kopdar sama saya…

Bekerja di ktr, setiap hari selalu terhubung ke internet, terkadang ada org “maya” baru yang menyapa.. atau sebaliknya. ”Saat ini” kalo bisa dihitung, ya ada beberapa tmn cyber yg YM-ID nya msh suka terlihat hidup di mesangger list saya.. Tapi dr semua org itu blm ada yang pernah saya temui.. Dan yg msh “aktiv” sering ngobrol pun tidak lbh dr 3 org.. Itupun tidak tiap hari… hingga saat ini komunikasi hanya sebatas chatting saja. Tidak lebih..!!! kecuali dengan JS, bahkan saya juga sudah hapal dengan suaranya di telp..

Bersambung... di Part 2

Istri ke-2

“Mbak Riiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinn”

Sapa temanku di chat box yahoo messenger.

“Iya Ka”
“Eka udah di lamar”
“Oh ya..!!! sama Edo ??”
“Iya mbak, nanti insya allah tgl 2 des nikahnya”
“Wah… selamat ya Ka… akhirnya dirimu akan menikah juga”
“Iya mbak alhamdulillah, akhirnya….”

Wow… satu lagi temanku yang akhirnya akan segera melepas masa lajangnya, yang kebetulan juga adik kelasku satu tahun di bawahku yang dulu satu kost-an denganku.
Kira-kira 2 bln yang lalu kami masih saling bertukar cerita tentang kecemasan perempuan lajang yang hingga usia saat ini belum ada kejelasan siapa calon suami yang akan menikah dengan kami.

Edo adalah pacar lamanya yang beberapa waktu lalu sempat putus karena terpisah jarak ketika Edo harus pindah tugas ke Sulawesi. Tapi dadakan akhirnya mereka memutuskan untuk jadi menikah juga.

Pikiranku jadi flashback ke-6 tahun yang lalu.. ketika teori-teori tentang pernikahan masih mengepul di kepalaku.. dan prinsip “menghindari pacaran” yang masih berusaha ku pegang.
Seringkali aku menasehati teman-teman di sekelilingku untuk menyegerakan menikah daripada pacaran.. Termasuk juga kepada adik-adik kelasku, terutama yang tinggal satu kostan denganku, aku selalu menyarankan agar tidaklah usah terlalu lama pacaran karena akan lebih mudah membawa ke hal-hal yang mengarah ke kemaksiatan (berdua-duanya, berpegangan tangan, dll).

Sekarang, saat ini sebagian banyak orang-orang yang pernah aku nasehati itu mereka sudah menikah semua, begitu juga adik-adik kelasku yang usianya tentu di bawahku, termasuk Eka yang akan segera menikah..

“Terus bagaimana dengan saya.. ??
“ Lha kan teori nikah nya udah sempat mengendap di otakku…”
“Bahkan kalau sekarang teori itu sudah sebagian menguap keluar dari kepalaku.. sampai-sampai ‘bosan’ dengan teori itu.. Bukankah dulu aku lah yang sering menasehati orang-orang itu untuk jangan berlama-lama menunda menikah.. mereka sekarang sudah menikah semua lho..”
Itulah kalimat-kalimat yang otomatis meluncur ke pikiranku, saat itu juga..!!

Hmmmm………. Ya Tuhan… kenapa aku belum menikah..?? Kenapa tidak Engkau kirimkan segera kepadaku laki-laki yang paling “pas” untuk ku..
Atau sebenarnya Tuhan sudah mengirimkan beberapa kali laki-laki itu… tapi aku melewatkannya… karena aku merasa bukan ‘laki-laki’ itu yang ‘aku mau’.

Pada hari yang bersamaan, ketika pikiran itu membayangi hari-hariku… tiba-tiba datanglah tawaran serius menjadi istri ke-2….
Gedubrak !!!!!!! Hah…. Istri ke-2 ???? Waduh…. berat euy... Apa kata dunia…??
“Emang nya ngak ada bujangan lagi Rin..??” Begitulah paling seloroh teman-temanku kalau ini benar-benar terjadi..
Sepertinya laki-laki itu sholeh, baik hati, pintar, bertanggung jawab, mapan, ganteng.. “Aduh si mas…. Andaikan mas ini ketemu saya dalam kondisi masih single… mau dech….!!! Hehehehe… “

Atau ada yang masih kurang dari doaku… seperti biasanya : “ Ya Allah anugerahkanlah padaku pasangan hidup dari hamba-Mu yang sholeh yang aku mencintainya dan dia juga mencintaiku. Aku mencintai keluarganya dan dia juga mencintai keluargaku “ mungkin harus di tambah “ dan dia juga masih sendiri ya Allah”